Kembalilah, Kamu tahu kan jalan untuk pulang? :')
Tanpa Kabar darimu
Sekarang, aku harus membiarkan diri untuk bernapas
tanpa perhatianmu. Aku mengawali hari, sambil menatap
ponselku yang sepi tanpa kabarmu. Aku mencoba
menerima kenyataan ini, sebagai gadis yang bukan
siapa-siapamu, aku tak bisa menuntut banyak.
Aku
hanya bisa mencintaimu dari sini dan jika rindu; yang
kulakukan hanya satu.... membaca ulang pesan singkat
kita.
Pagi tadi, aku melawan panasnya udara di kota ini.. mulai masuk gerbang kampus memasuki kelas hingga mendengar candaan dari teman-teman dengan gaya rambut gondrong yg konyol badai sampai keluar gerbang kampus untuk pulang dan kembali bergelut dengan gulungan kabel kamera berserta cahaya efek dan sejenisnya.. Sambil tetap berharap
kaumenyapaku barang sedetik saja, entah mengucap
halo atau mengingatkan agar tidak telat makan, atau
mungkin berkata rindu setelah beberapa hari kita tak
bertemu dan komikasi kita yg mulai berantakan.
Abaikan itu semua, Sayang, kautahu sejak awal aku
adalah wanita yang tahan banting disakiti berkali-kali jika
sudah terlalu mencintai. Namun, semakin lama, semakin
kusadari, mencintaimua dalah ketololan yang harusnya
tak kulanjutkan. Aku harusnya tak perlu seberlebihan ini,
tak perlu berharap terlalu banyak, tak perlu
memimpikanmu agar memiliki perasaan yang sama. Tak
perlu, Sayang, lupakan gadis tolol yang masih umur
belasan ini, lupakanlah bahwa kita pernah berada dalam
keadaan baik-baik saja,. Kamu akan membawaku
pulang ke hatimu dan kita membuat banyak daftar mimpi
baru untuk kita wujudkan bersama, namun aku salah,
Sayang, kamu tidak sehebat itu. Kamu tak cukup hebat
untuk kuperjuangkan mati-matian.
Sore tadi, sepulang mengurus skrip dan adegan yang
menguras tenagaku, aku masih menatap ponsel berkali-
kali, berharap itu kamu yang mungkin saja sama
rindunya denganku. Sayang, kautahu aku ini gadis yang
senang marah-marah tapi di dalam hati ini ada rindu
yang ingin ikut meledak dalam amarah. Tapi, aku tak tahu kapan
saat itu datang, aku tak tahu harus bersabar berapa
lama lagi. Aku tak tahu harus menunggumu sampai
kapan lagi.
Jemari ini telah lelah mencoba menyentuh hatimu yang
dingin. Kaki ini telah tak sanggup lagi melangkah karena
enggan kaubawa lari jauh-jauh lagi, aku takut di
persimpangan jalan sana, kauakan meninggalkanku,
mengejar tujuanmu sendiri tanpa menyertakan aku
dalam langkahmu.
Adakah kautahu, Sayang, gadis yang
selalu menunggumu pulang ini tak akan secerewet ini
jika sehari saja kaukabari dia, kausapa dia, kauberi
sedikit cium meskipun cium itu masih berbentu
emoticon dan tulisan.
Aku sendiri kesepian, aku kehilangan senyumku,
senyumku seakan-akan tergantung pada kehadiranmu.
Kaujauh di sana entah sedang menyelamatkan mimpi
siapa, mungkin di sana kaujuga lupa ada yang diam-
diam mendoakanmu, melipat tangannya, menitikan air
matanya, saat berkali-kali namamu tak absen dalam
doanya.
Sayang, tolong kembalikan senyumku.
Ya, pokoknya singkat kata, kamu pulang, ya. Cepet! Aku
kangen kamu, kangen kita, kangen semua. Tolong,
jangan pergi lagi... :')
Tidak ada komentar:
Posting Komentar