Pertemuan kita bukan suatu kebetulan. Aku selalu
percaya itu dan entah dengan keajaiban apa, Tuhan
menyebabkan kita saling berkenalan. Perkenalan itu tak
menimbulkan kesan apapun pada awalnya. Aku
menganggapmu pria biasa, yang ingin berkenalan,
berbagi cerita, berbagi apapun yang bisa dibagi. Kamu
tak pernah benar-benar tahu tentangku, seperti aku tak
benar-benar tahu tentangmu.
Kamu mengungkapkan kekagumanmu, aku pun juga
mengungkapkan kekagumanku. Langit Sore Majalengka
yang mendung sisa hujan kala itu menjadi saksi bahwa dua orang anak
manusia dipertemukan semesta untuk jatuh cinta. Aku
tak tahu hal ini dinamakan apa, kita berkenalan memang
belum terlalu lama, namun rasanya aku selalu ingin
berada di dekatmu juga berada di sampingmu. Kamu tak
menuntutku untuk menjadi wanita yang seutuhnya bisa
kauatur, kamu memperlakukanku semanis mungkin,
menggenggam jemariku seakan tak mau kehilangan.
Tahukah kamu, dari semua perlakuanmu padaku itu
membuat aku semakin takut kebersamaan kita tiba-tiba
terbelah karena komunikasi kita yang berantakan.
Aku tak tahu arti tatapan matamu setiap kali kamu
menatap dengan isyarat yg sampai saat ini pun tak ku pahami kedipan itu menandakan apa.
Fakta-fakta yang tak bisa kupungkiri adalah dunia hanya sebesar daun kelor.
Aku tak mengerti arti genggaman tanganmu setiap kali
kau menatap dengan tatapan hangat tepat depan mataku dan tak ingin aku hilang
dari pandanganmu. Aku tak tahu arti rangkulanmu di
tengah malam kala itu. Aku tak tahu, ZHBSKu,
dan kenyataan yang harus kuterima adalah nampaknya
aku mulai mencintai pria semraut cuek perokok peminum yang selalu datang dan
pergi ini. Nampaknya, aku mulai mencintai kamu.
Aku berjalan mengarungi hari bersamamu, menghadapi
datang dan pergimu, bergelut dengan rindu yang
mungkin tidak kaumengerti. Kamu terlalu gaib untukku,ZHBSKu, kamu terlalu jauh untuk kugapai, dan aku yang
sedang dalam keadaan sangat berharap ini sedang
ketakutan jika kautiba-tiba pergi seakan tak pernah
terjadi apapun di antara kita. Malam ini, aku sedang
dalam keadaan mempertanyakan semua,
mempertanyakan perasaanmu padaku, mempertanyakan
apa tujuan hubungan yang kita jalani selama ini,
mempertanyakan semua arti pelukan, candaan, bisikkan
hangat yang selalu berhasil memabukkanku.
Dalam keadaan sering kehilangan kamu, aku selalu
mempertanyakan apa yang Tuhan mau. Aku melihat
dirimu sebagai sosok pria yang tangguh, seiman,
menyenangkan, humoris, dan pendengar yang baik.
Kamulah pria yang selama ini kehadirannya selalu
kutunggu. Pria sepertimulah yang langka bagiku, yang
sangat jarang masuk ke dalam hidupku.
Aku menatap matamu dan menyadari betapa semua inibisa saja berakhir jika kaubosan. Aku ingin bilang
padamu bahwa aku menginginkan status dan kejelasan,
karena selama ini kausudah tunjukkan dunia yang
membahagiakan untukku. Tapi, setiap kali melihat
matamu, setiap kali mengingat perkenalan kita yang
nampaknya tak lebih dari persinggahan buatmu, rasanya
aku semakin merasa kecut. Aku ingin menangis dan air
mata ini belum tentu kaupahami.
Rasanya aku ingin memberhentikan pencarianku
padamu. Rasanya aku ingin kaujadi akhir dari pelarianku.
Rasanya aku ingin hubungan kita bisa lebih lama dari
yang pernah kubayangkan dan kutakutkan. Rasanya aku
ingin bertanya, apakah kaumulai mencintai sosok wanita
yang tak pernah mengakui bahwa di luar dia adalah
wanita hebat sementara bersamamu dia merendahkan
hatinya, mengecilkan egoisnya, melumat habis
gengsinya; karena dia sangat mengharapkan kamu. Rasanya
aku ingin berkata padamu, bahwa aku menunggu kamu
tak lagi menjadikanku pelarian, aku menunggumu tak
lagi menjadikanku persinggahan. Aku menunggumu
menjadikanku tujuan, menjadi tempat kauselalu pulang,
menjadi peluk tempat kamu meletakkan tangis.
Jika kautahu wanita ini sudah tersakiti bergitu parah,
sudah pernah dilukai habis-habisan oleh pria lainnya,
masa, sih, kamu tak ingin bahagiakan dia ? Walau selalu terlihat
tertawa dan jenaka, sebenarnya di dalam hati ini ada
perasaan yang masih kusembunyikan; aku mengharapknmu
dan sedang dalam keadaan sangat takut kehilangan kamu.
Khaliem Januar
buka mata,buka hati dan lihatlah kedepan :) rencana allah lebih indah
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapus