Bagaimana Rasanya jadi aku :')
Untuk Pengundang Tawaku...
Di malam minggu sedingin ini, mungkin kamu sedang
berpeluk dengan seseorang, sedang merasakan
hangatnya kota, sedang menikmati suasana malam yang penerangannya begitu romantis,
atau mungkin malah sedang bermain gitar sambil
menertawakan dirimu sendiri. Malam ini, sambil
mendengar lagu Melepasmu yang dilantunkan Erdian Aji Prihartanto,
aku bermaksud mengantarkan perasaan rindu ini
padamu, rindu yang tak kauketahui, rindu yang tak
kaupahami, rindu yang tak kaugubris sama sekali.
seperti biasa Hari ini pun, kamu tak menyapaku sama sekali. Aku berusaha
mencari-cari alasan untuk menenangkan diriku sendiri.
Pasti kamu sibuk, kamu sedang melakukan banyak hal,
kamu sedang mengurus sesuatu yang membuatmu tak
bisa terus menggenggam ponselmu.
Aku tak peduli,
Sayang, hingga saat aku menulis ini; aku masih ingin
menunggumu. Bodohkah aku? Tololkah aku? Iya, sejak
kamu hadir mengguncangkan hari-hariku, aku tak lagi
bisa bedakan mana kebenaran dan ketololan. Semuanya
berkiblat ke arahmu, otakku dan hatiku. Semakin hari
aku semakin sadar, aku sedang dalam keadaan sangat
merindukan.
Aku tak tahu apa arti semua ini, Sayang. Apa arti
kedekatan kita? Apa arti kebersamaan kita? Apa arti
komunikasi hangat kita yang terjalin selama beberapa
hari lalu itu? Aku tak tahu dan tak ingin mencari tahu. Aku
hanya tahu kamu tiba-tiba hadir, membawa perasaan
berbeda dalam duniaku, dan kau menyelinap ke dalam
hatiku; yang pernah aku kunci rapat-rapat untuk
siapapun yang ingin singgah. Aku berharap kautak
hanya singgah di sini, aku berharap kauakan tinggal dan
menetap, serta berjanji tak akan pergi lagi.
Aku tak tahu apa arti semua ini. Aku tak tahu mengapa
kauizinkan aku melangkah pelan, masuk ke dalam
duniamu, dan kaubiarkan aku mengganggu aktivitasmu,
kauizinkan aku bertanya banyak hal, kautak marah ketika
aku mengganggu keseriusanmu. Aku tak kamu posisikan
sebagai pengganggu, kaubuka tanganmu lebar-lebar,
namun kautak mengajakku masuk ke dalam pelukmu.
Aku tak tahu apa arti pesan singkat kita. Apa arti perlakuan hangat
"Menggenggam, merangkul, mencium hangat keningku " di setiap akhir pertemuan kita. Aku tak
tahu, namun aku masih ingin menjalani hari-hari ini
bersamamu. Tak ingin semua berakhir dengan cepat.
Aku ingin semua ini tetap ada dan terus ada, terutama
kamu yang selama ini merasa sangat jauh dan semakin jauh.
Aku sadar, Sayang, aku bukan siapa-siapa di matamu.
Aku juga sadar, aku hanya gadis pemimpi yang
mendambakan ksatria tangguh yang suatu saat akan
membangunkanku dari tidur, namun kutahu sosok itu
bukan kamu. Iya, bukan kamu, dan aku sangat terluka
mengetahui kamu tak akan pernah jadi siapapun, serta
aku tak akan pernah jadi siapa-siapamu. Jarak kita
begitu jauh, jarak kasat mata yang tak terbaca indra,
jarak yang hanya mampu dibaca oleh isyarat; di baca
oleh hati kita masing-masing.
Saat pada akhirnya aku
bisa merasakan tatapanmu, mendengar jelas suaramu,
menikmati suara serak cuek khasmu, memandangi kumis tipismu,
menjamah rambut undercutmu; namun masih tak berani
menyentuh sosokmu. Bisakah kaubayangkan
rasanya jadi aku? Saat aku sedang rindu-rindunya sama
kamu.
Kamu pulang dengan janji akan kembali, aku tak tahu
kapan kaukembali dan ke mana kauakan kembali, karena diri ini bukan sosok siapa-siapamu, Aku tak mau
berandai-andai, aku tak ingin berharap terlalu banyak,
aku hanya ingin bertemu denganmu lagi, di sebuah
tempat yang belum pernah kita singgahi, bukan di
tempat saat aku harus membiarkanmu pergi.
Aku masih merasa
mabuk, terbang, dan tak ingin pulang ke bumi. Aku ingin
terbang bersamamu dan biarlah kita sama-sama jatuh ke
bumi, dalam keadaan saling berpeluk, dalam keadaan
berjanji tak akan saling meninggalkan.
Aku menunggu saat-saat itu, saat kamu ke sini dan kita
bertemu seperti pertama kali kita bertemu. Di saat itu,
mungkin kita bisa saling merasakan yang disebut
kehangatan ketika jemari kita bergenggaman, dan
sumpah demi apapun, aku tidak akan membiarkanmu
pergi, menjauh barang sejengkal pun. Aku sudah cukup
sakit menahan rindu, menahan perih, menahan jarak;
jangan lagi siksa aku dengan kepergian dan
pengabaianmu [ LAGI ]. . Maukah kaupulang ke sini
menghabiskan rindu yang selama ini menjadikanku gadis
paling menyebalkan paling cerewet ? Maukah kaupulang dan berjanji tak
akan pergi lagi?
Maukah kaumemilihku sebagai tempatmu pulang? :')
rasanya nano nano
BalasHapus